Pada bulan Juni ini, Museum UGM telah menyelesaikan proyek Revitalisasi Museum Tahap I (satu) yang berlangsung sejak bulan Oktober 2018. Tahap pengerjaan telah dirampungkan pada bulan Maret 2019 yang kemudian dilanjutkan dengan tahap pemeliharaan yang selesai pada bulan Juni 2019. Universitas Gadjah Mada memulai proyek revitalisasi ini dengan dukungan dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan harapan agar mampu mengoptimalkan sarana prasarana di Museum UGM. Sebagai ruang publik yang ditujukan untuk sarana pembelajaran sejarah Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu universitas tertua di Indonesia, Museum UGM diharapkan mampu menyediakan pelayanan yang maksimal dengan fasilitas yang memadai.
Berbagai perubahan dan perbaikan telah dilakukan dalam proses revitalisasi ini, termasuk penambahan gedung dan ruang pamer, perbaikan sarana prasarana, dan penyempurnaan tata pamer. Penambahan gedung dan ruang pamer baru bertujuan untuk menfasilitasi perkembangan konten dan riset sejarah yang saat ini sedang digarap oleh Museum UGM. Rumah D6 dan D7, bangunan tempat museum berada, dibiarkan tetap dalam bentuk aslinya karena merupakan bangunan cagar budaya yang dilindungi. Namun, perbaikan-perbaikan kecil tetap harus dilakukan untuk menyempurnakan kondisi bangunan yang telah berdiri lebih dari setengah abad ini. Kini Museum UGM juga dilengkapi dengan media interaktif untuk mendukung penyampaian informasi yang lebih menarik dan inovatif.
Perbaikan dan penyempurnaan akan terus dilakukan demi mewujudkan Museum UGM menjadi tempat yang nyaman dengan fasilitas yang memadai sebagai sarana pembelajaran sejarah dan perkembangan Universitas Gadjah Mada. Proses ini akan diwujudkan dalam Proyek Revitalisasi Museum UGM tahap 2 (dua) yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun ini.