Kayu merupakan bahan yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari sejak masa Prasejarah. Di museum sendiri, banyak objek yang berbahan kayu. Bahan ini bersifat organik yang mudah lapuk sehingga diperlukan upaya konservasi agar objek dapat bertahan lama.
Untuk itu, Museum UGM menyelenggarakan Workshop “Dasar-Dasar Konservasi Kayu Heritage” pada hari Rabu, 1 Desember 2021. Workshop ini menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Andi Putranto, S.S., M.Sc. dari Departemen Arkeologi FIB UGM dan Dr. Ir. Y. Suranto, M.P. dari Fakultas Kehutanan UGM dengan dimoderatori oleh pegiat permuseuman di DIY, Maria Carnelia Supit. Acara tersebut diselenggarakan secara bauran, dengan mengundang beberapa museum anggota Barahmus DIY untuk hadir secara luring di Museum UGM.
Dalam kesempatan ini Andi Putranto menyampaikan cara-cara konservasi tradisional yang dilakukan oleh masyarakat. Terdapat tahap dalam konservasi oleh masyarakat, yaitu sebelum produksi (sebelum ditebang, tata cara menebang, pengeolahan kayu, dan penyimpanan) dan pascaproduksi (terutama berkait dengan pelapisan).
Sementara itu, Dr. Suranto menyampaikan dasar-dasar konservasi, pengenalan jenis-jenis kayu, serta kerusakan-kerusakan yang mungkin timbul dan penyebabnya pada kayu heritage. [z]