Sarasehan Permuseuman Peran Museum dalam Pendidikan Karakter, sebuah acara dimana setiap pelaku budaya dan pendidikan untuk duduk bersama dan mengasah pendidikan karakter. Tujuan utamanya untuk menguatkan akar rencana ke depan dimana Yogyakarta yang sedang berusaha mendapat predikat menjadi Kota Museum. Sudah sepantasnya mengingat lebih dari 50 Museum berdiri diseluruh daerah di kota ini.
Selama seharian kita disajikan empat topik yang membuat kita merenungi keseharian kita. Pertama pembicaraan mengenai Museum adalah sebuah tempat yang dapat dijadikan sarana pembelajaran dan Informasi oleh Ki Prof. Ki Prof. Slamet PH., M.A., M.Ed., MLHR., Ph.D. . Bahasan ini membicarakan mengenai bagaimana museum dapat dijadikan sebagai sarana pembentukan karakter. Dasarnya museum adalah tempat yang merefleksikan kehidupan sebuah komunitas dari suatu peradaban.
Berikutnya pembicara yang tidak kalah hebat ibu Hj. R. Ngt. Susilowati Susmono seorang seniman dan filusuf yang memiliki ribuan karya. Pembahasan kali ini ialah bagaimana museum dapat dijadikan media kita mawas diri dengan infomasi yang membawa kita konsensus makhluk dan pencipta.
Selanjutnya topik bagaimana peran museum dalam pembentukan karakter tidak terlepas dari bagaimana museum mengedukasi pengunjung oleh Dr. Drs. Hajar Parmadhi, M.A., Hons. Edukator harus dapat menyampaikan pesan dan idealisme dari suatu museum.
Kemudian bahasan akhir dipaparkan oleh Pak Sektiadi, M.Hum. dimana museum merupakan tempat bagi pengunjung untuk self review. Pembagian ini dibagi menjadi moral dan jati diri. Moral merupakan asal usul hakikat dari visi yang diberikan museum, sedangkan jati diri maksudya masa lalu sebagai pembentuk jati diri kebangsaan dan berbudaya. Semua itu diwujudkan dalam fisik dan pengajaran yang diberikan pada museum secara utuh. <<P>>