Sejak dulu, mahasiswa tidak hanya kuliah, tetapi juga berjuang. Banyak cara yang dilakukan mahasiswa untuk mewujudkan perjuangannya. Pada masa Agresi Belanda II misalnya, mahasiswa Universitas Gadjah Mada dengan suka rela “meninggalkan bangku kuliah,” sigrak, menyingsingkan lengan baju, cancut taliwondo mengambil peran aktif dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan negara.
Sebagai universitas perjuangan yang lahir dalam kancah revolusi, Sivitas Akademika UGM memiliki jiwa perjuangan di segala lini, selalu siaga menjadi salah satu elemen dalam beragam peristiwa perjuangan Bangsa Indonesia, termasuk pada saat NKRI mengalami krisis kepercayaan terhadap Orde Baru.











