Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran seorang Johan dari tanah Rote. Ungkapan bahwa nama adalah doa memang benar adanya. Johan yang berarti pahlawan (KBBI) rasanya tepat untuk menggambarkan sosok Prof. Herman Johannes yang menjadi salah seorang aktor dibalik layar Kemerdekaan Indonesia. Kepiawaiannya dalam bidang ilmu kimia dan fisika menjadikannya menghasilkan “ramuan ampuh” untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Artikel
Bulan April identik dengan Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April. Kartini seorang perempuan yang memiliki intelektualitas tinggi. Intelektual yang dimiliki Kartini menjadikan beliau seorang inspirator besar bagi perempuan masa kini. Kebebasan intelektual yang digalakkan Kartini mampu membuat gebrakan baru dalam menyetarakan hak-hak perempuan, serta membangun peran penting perempuan Indonesia dalam menggerakkan roda kehidupan di berbagai bidang termasuk di lingkungan universitas. Beberapa “Kartini Hebat” lahir dan tumbuh di kampus kerakyatan UGM.
Salah satu tokoh perintis Universitas Gadjah Mada sebagai universitas negeri milik Bangsa Indonesia pasca kemerdekaan yaitu Ki Sarmidi Mangunsarkoro. Ki Sarmidi juga merupakan salah satu tokoh pemikir pendidikan kebangsaan yang menyampaikan pemikiran beliau dalam kongres pemuda II. Paparan Ki Sarmidi tentang pendidikan kebangsaan untuk generasi muda menegaskan bahwa kebudayaan bangsa sendiri sangat penting dijadikan landasan pendidikan putra-putri Indonesia. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Ki Hadjar Dewantara dan sisebut-sebut sebagai penerus perjuangan Bapak Pendidikan Nasional ini.
Tahun 1949 Prof. Notonagoro diminta untuk ikut membantu mendirikan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, kemudian, menjadi dosen tamu yang mengajar hukum agraria. Tiga tahun selepas itu, beliau diangkat menjadi dekan Fakultas Hukum.
Dengan didasarkan pada ketertarikan Mubyanto di dunia ekonomi menghantarkan beliau untuk melanjutkan pendidikannya di Vanderbilt University, Tennesse dan berhasil meraih gelar Master of Arts tahun 1962.
Pencipta ‘Himne Gadjah Mada” ialah I Gusti Ngurah Suthasoma, atau lebih akrab disapa Pak Sut. Beliau lahir pada 16 Oktober 1921 di Bangli, Bali, putra dari seorang punggawa (wedana) I Gusti Nyoman Tjawi dan I Gusti Tjandrawati.
Prof. Ir. Hardjoso Prodjopangarso, beliaulah pemilik Nomor Induk Mahasiswa 001 dan merupakan mahasiswa pertama yang tercatat di Universitas Gadjah Mada. Banyak karya beliau yang bermanfaat untuk rakyat dan masih digunakan sampai saat ini.