Di sudut Gedung D7 Museum UGM terdapat mobil formula mahasiswa dengan nama Bimasakti. Mobil yang ditampilkan merupakan generasi 1 yang menyimpan cerita tentang perjuangan yang telah dilakukan oleh tim mobil formula Bimasakti dalam pengembangan Bimasakti generasi 1 hingga generasi paling baru, yaitu generasi ke-13. Mobil Bimasakti dibuat untuk menjunjung martabat bangsa dengan berkompetisi mengadu kelihaian dalam adu kecepatan, teknik, dan beberapa kategori lainnya dengan mahasiswa-mahasiswa di seluruh dunia pada gelaran Formula Students.
SDG 4: Pendidikan Berkualitas
Dahulu mahasiswa tidak hanya kuliah namun juga berjuang. Perjuangan mahasiswa pun macam-macam bentuknya. Seperti halnya Drs. Mohammad Romli yang berjuang dalam pelestarian warisan dunia Candi Borobudur ketika masih menjadi mahasiswa.
Seperti kita ketahui bahwa Candi Borobudur merupakan Warisan Dunia yang telah diakui UNESCO sejak tahun 1991. Perjalanan panjang telah dilewati hingga akhirnya Candi Borobudur dapat kita saksikan berdiri megah seperti saat ini.
Sejak ditemukan pertama kali oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814, Candi Borobudur telah mengalami dua kali pemugaran. Pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1907-1911 oleh pemerintah Hindia-Belanda dipimpin oleh seorang teknisi sipil militer bernama Theodor Van Erp.
Sejak dulu, mahasiswa tidak hanya kuliah, tetapi juga berjuang. Banyak cara yang dilakukan mahasiswa untuk mewujudkan perjuangannya. Pada masa Agresi Belanda II misalnya, mahasiswa Universitas Gadjah Mada dengan suka rela “meninggalkan bangku kuliah”, sigrak, menyingsingkan lengan baju, cancut taliwondo mengambil peran aktif dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan negara.
Sebagai universitas perjuangan yang lahir dalam kancah revolusi, Sivitas Akademika UGM memiliki jiwa perjuangan di segala lini, selalu siaga menjadi salah satu elemen dalam beragam peristiwa perjuangan Bangsa Indonesia, termasuk pada saat NKRI mengalami krisis kepercayaan terhadap Orde Baru.
Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran seorang Johan dari tanah Rote. Ungkapan bahwa nama adalah doa memang benar adanya. Johan yang berarti pahlawan (KBBI) rasanya tepat untuk menggambarkan sosok Prof. Herman Johannes yang menjadi salah seorang aktor dibalik layar Kemerdekaan Indonesia. Kepiawaiannya dalam bidang ilmu kimia dan fisika menjadikannya menghasilkan “ramuan ampuh” untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Bulan April identik dengan Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April. Kartini seorang perempuan yang memiliki intelektualitas tinggi. Intelektual yang dimiliki Kartini menjadikan beliau seorang inspirator besar bagi perempuan masa kini. Kebebasan intelektual yang digalakkan Kartini mampu membuat gebrakan baru dalam menyetarakan hak-hak perempuan, serta membangun peran penting perempuan Indonesia dalam menggerakkan roda kehidupan di berbagai bidang termasuk di lingkungan universitas. Beberapa “Kartini Hebat” lahir dan tumbuh di kampus kerakyatan UGM.
Salah satu tokoh perintis Universitas Gadjah Mada sebagai universitas negeri milik Bangsa Indonesia pasca kemerdekaan yaitu Ki Sarmidi Mangunsarkoro. Ki Sarmidi juga merupakan salah satu tokoh pemikir pendidikan kebangsaan yang menyampaikan pemikiran beliau dalam kongres pemuda II. Paparan Ki Sarmidi tentang pendidikan kebangsaan untuk generasi muda menegaskan bahwa kebudayaan bangsa sendiri sangat penting dijadikan landasan pendidikan putra-putri Indonesia. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Ki Hadjar Dewantara dan sisebut-sebut sebagai penerus perjuangan Bapak Pendidikan Nasional ini.
Tahun 1949 Prof. Notonagoro diminta untuk ikut membantu mendirikan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, kemudian, menjadi dosen tamu yang mengajar hukum agraria. Tiga tahun selepas itu, beliau diangkat menjadi dekan Fakultas Hukum.
Dengan didasarkan pada ketertarikan Mubyanto di dunia ekonomi menghantarkan beliau untuk melanjutkan pendidikannya di Vanderbilt University, Tennesse dan berhasil meraih gelar Master of Arts tahun 1962.
Pencipta ‘Himne Gadjah Mada” ialah I Gusti Ngurah Suthasoma, atau lebih akrab disapa Pak Sut. Beliau lahir pada 16 Oktober 1921 di Bangli, Bali, putra dari seorang punggawa (wedana) I Gusti Nyoman Tjawi dan I Gusti Tjandrawati.
Prof. Ir. Hardjoso Prodjopangarso, beliaulah pemilik Nomor Induk Mahasiswa 001 dan merupakan mahasiswa pertama yang tercatat di Universitas Gadjah Mada. Banyak karya beliau yang bermanfaat untuk rakyat dan masih digunakan sampai saat ini.